jikakita telah terperosok dalam pergaulan bebas kita akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk hura-hura terjerumus dalam kehidupan malam dan terjangkit virus konsumerisme untuk sekedar gengsi. 7 naskah drama bahasa sunda singkat untuk delapan orang tentang pergaulan bebas pelajar kumpulan tugas drama bahasa sunda singkat dan pendek kata drama 13 film pendek musuh menjadi sahabat untuk 7 orang drama genre - akibat pergaulan bebas kenakalan remaja & hamil pra nikah - pergaulan bebas pada remaja bisa berakibat film pendek musuh menjadi sahabat untuk 7 orang 14. il al dari indonesia bertausyiah mengenai "jangan semena-mena" di aksi asia 2018 akademi sahur asia atau disingkat aksi ContohNaskah Drama 7 Orang Tentang Pergaulan Bebas Aneka Contoh. Contoh Naskah Drama 7 Orang Tentang Pergaulan Bebas Aneka Contoh. By ramadhankareems Last updated . Share. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. “Pergaulan Bebas” Tokoh-tokoh yang Berperan 1. Verly Kaho sebagai Vera 2. Astrina Manafe sebagai Mama 3. Aventinus Atong sebagai Bapak iv. Okmarge Amnifu sebagai Dydon 5. Mozes Maahury sebagai Exel 6. Kaleb Tuka Goro sebagai Polisi seven. Fekrianus Tun sebagai Feky 8. Sell Bees Sebagai Sella 9. Arselinda Laulei sebagai Wasty 10. Carolina H. Perry sebagai Icha BABAK I Tampak keadaan berantakan di pinggir an jalan, yang banyak oleh botol-botol minuman keras, punting rokok dan bungkus-bungkus rokok, three pemuda sedang menenggak minuman keras mereka adalah Dydon, Exel dan Feky EXEL “Aku suka kehidupan seperti ini, Bebas! Tak ada yang mengaturku, Aku akan melakukan apa saja yang ku mau tanpa ada yang mengaturku. Ayo teman -teman kita maabuk” DYDON “Yoi bro! kamu senang aku juga senang, ayo kita happy” FEKY “Ayo minum lagi, ini minumannya” Feky lalu menyo do rkan gelas minuman keras g e Dydon. Beberapa saat kemudian lewatlah Icha, Sella danWasty melewati tempat itu EXEL “Eh ada cewek! Ha i cewek ,,, ganggui n kita donk!” DYDON “Baru pulang kuliah ya? Hallo say a ng” FEKY “ Eh jangan digangguin. Biarkan sajalah” Sambil menyuruh teman-temannya duduk Feky melanjutkan menuang minuman keras ke gelas, sementara Icha dan teman-temannya terus meneruskan perjalan an nya sambil berbisik-bisik EXEL “Eh mereka tahu tidak kalau kita penguasa daerah sin i , lewat sini ya harus tegur. Mentang-mentang mahasiswa lagaknya minta ampun” DYDON “Eh ngomong-ngomong soal mahasiswa, mereka sekarang hobby bentrok ya, saling bela sukulah, apalah, heran! Jaman sekarang kok masih ada tawuran. Mending kita donk senang-senang gini, iya gak bro? ” EXEL “Iya dong!” FEKY “Eh teman-teman, Saya beli minum dulu, minumnya sudah habis” EXEL “Iya tapi cepat ya. Jangan kelamaan kamu” FEKY “Siip!” Beberapa saat kemudian, Feky dat a ng bersama Vera, sambil menyimpan minuman belanjaannya, Feky memperkenalkan Vera FEKY “Eh ini temanku, namanya Vera, kenalan dong” EXEL “Panggil a ku Exel suka buat kesel tapi sumpah deh sampai mati kamu tidak akan nyesel kenalan sama Exel. Ha ha ….” Sambil tertawa Exel menyodorkan tangannya VERA “Aku Vera, salam kenal” DYDON sambil mengulurkan tangan “ Aku Dydon, silahkan duduk ! ” FEKY “Ayo gabung saja, kita Cuma minum-minum sedikit kok!” VERA “Sedikit saja ya, tidak biasa nih ” EXEL “Tidak apa-apa kok, sedikit juga boleh, Mereka berempat melanjutkan minum-minum hingga mereka mabuk DYDON “Nikmati saja kehidupan kita ini, selagi kita masih hidup, ya senang-senang dulu” VERA “Tiap hari kalian begini terus, ya? Ehm, maksudku mabuk-mabukkan terus begitu? ” EXEL “Setiap kali bertemu minuman , pasti seperti ini dong!” tapi kalau sudah kosong, paling-paling duduk gembel, deh!” Keempatnya tertawa terbahak-bahak….. FEKY “Eh kamu mau coba yang lebih hebat , gak? Lebih enak, yang ini bisa bikin kamu melayang dan yang pasti kamu bisa lebih happy, pokoknya oke” VERA “Apa sih?” FEKY “Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa, soalnya…” Belum selesai Feky melanjutkan perkataanya, tiba-tiba Icha, Sella dan Wasty dat a ng dan memanggil Vera VERA “Vera…Vera.. ke sini sebentar ! ” Dengan langkah sempoyongan Vera mendekati teman-teman kuliahnya SELLA “Eh Vera mereka itu preman, jangan bergaul sama mereka . Bahaya, lho! ICHA “ Iya Ver, mereka itu pemabuk yang tiap hari kerjanya cuma malak orang, tidak pantas kamu bergaul sama mereka” VERA “Tapi mereka baik kok” WASTY “Baik sih baik, tapi mereka itu pengguna narkoba, suka berdagang narkoba, nanti malah kamu bisa jadi pecandu, trus nanti ditangkap Polisi, kamu mau?” Saat teman-teman Vera sedang menasihati Vera, Feky berteriak FEKY “Hey sudah habis ngobrolnya?” EXEL “Lama amat sih, cepat dong omongnya kita mau bersenang-senang nih .” ICHA “Eh Vera, sebaiknya kami pulang, saya takut sama mereka, kamu juga pulang ya” Vera hanya mengangguk dan meninggalkan teman-temannya, sementara teman-temannya pergi, Feky, Exel dan Dydon sedang memakai narkoba VERA “Eh apaan tuh?” DYDON “Sudah kamu duduk dulu” EXEL “Mau coba? Pokoknya mantap deh! Kamu akan lebih as y ik kalau pakai ini, lebih enjoy, pokoknya happy” VERA “Gimana cara makainya?” Feky langsung memperagakan cara memakai narkoba dan Vera langsung mencobanya DYDON “Rasanya gimana , Ver?” VERA “Hmmmm lumayan, tapi k o chiliad biasa saja ? ” FEKY “Ah efeknya belum naik tuh! Harus ditambahkan dengan ini” Feky menyodorkan minuman keras, tanpa berpikir lebih lama, Vera langsung menghabiskan minumannya, dan beberapa menit kemudian …….. VERA “Wah enak banget, rasanya seperti mau terbang, huh I’m happy, as y ik banget” EXEL “Nah gitu dong, itu baru namanya mahasiswa gaul berimajinasi tinggi, biar nanti kamu bisa berorasi alias omongan rakyat sakit hati” Tanpa terasa hari semakin gelap, Vera pun pamit pulang VERA “Eh teman-teman aku balik duluan ya” FEKY “Oke hati-hati Vera langsung berjalan pulang meninggalkan mereka, tapi tiba-tiba Ia kembali lagi EXEL “Ver,kenapa balik lagi? Ada apa? Ada masalah? Ada yang ganggu kamu?” VERA “Tidak…tidak ada apa-apa, Cuma….. Vera tidak melanjutkan kata-katanya. Dia berkata tersendat-sendat “Tidak, aku Cuma mau perlu dengan Exel sebentar saja. Bisa,kan?” Dengan raut wajahnya yang penuh tanda tanya, Exel menghampiri Vera,dan percakapan singkat merekapun selesai dan Vera pulang.. FEKY “ Exel, sini kamu! Ada apa sih Vera memanggil kamu? Jangan-jangan Vera suka sama kamu, ya?” EXEL “Ah, sembarang aja kamu.” DYDON “Sudahlah, Bro. Sudah cukup gadis-gadis yang jadi korban kamu.” EXEL “Woii! Dasar Piktor alias pikiran kotor. Vera tidak suka sama saya. Tapi, dia suka sama barang saya.” DYDON “ Nah, sama saja, kan? Barangmu kan milikimu juga? Jadi, sama saja, dong. Sama-sama bejatnya, bahkan keterlaluan lagiiii…” EXEL “Bukan barang yang itu, tapi yang ini nih!” Exel mengeluarkan ganja dari sakunya dan menunjukkannya kepada Feky dan Dydon. FEKY “ Oh, itu ya? Kenapa tidakbilang dari tadi? Wah, berarti si Vera sudah kecantol ganja nih.” DYDON “Namanya juga ganja. Sekali kena, pengennya pake terus.” FEKY “Hey, men. Perasaanku tidak enak, Nih! Sebaiknya kita pulang saja. Aku takut terjadi sesuatu.” DYDON “Ok. Lagian sudah larut malam, Nih! Ayo, kita pulang!” Oh, ya. Esok ngumpul di sini lagi ya, bro!” Mereka bertiga pun pulang sambil berjalan sempoyongan BABAK II Di rumah, Vera sedang ditunggu orang tuanya, tidak lama kemudian, Vera muncul dalam kondisi mabuk. Dengan tergopoh-gopoh, Vera masuk ke dalam rumah. VERA “Selamat sore, Mama, Vera pulang.” MAMA “Vera! Sini kamu! Kenapa pulangnya terlambat ? Tahu tidak? Sekarang jam berapa?” Ibunya berkata dengan nada agak keras VERA “Ti…tidak, Ma! Tadi waktu Vera pulang, di pinggir jalan bertemu dengan teman SMA Vera., begitu… makanya Vera terlambat.” Vera berkata sambil mendekati ibunya. MAMA “Vera! Kamu mabuk, ya? VERA “Tidak, Ma. Vera tidak mabuk. Sumpah! Verra tidak mabuk!” Vera menjawab dengan goose egg gugup. MAMA “Kamu mau menipu mama, ya? Jelas-jelas mulut kamu bau alkohol. Jangan coba-coba menipu mama. Mama tahu semua tindak-tandukmu!” Dengan nada semakin meninggi dan penuh curiga. BAPAK “Hai Vera! Kamu sudah pulang, ya? Ma, ada apa sih? Kok marah-marah?” Keluar dari dalam kamar. MAMA “Ini, Pa..Si Vera. Sudah pulang telat, mabuk lagi!” BAPAK “Vera, kamu mabuk….?” Dengan nothing setengah lembut . VERA “Ti…. tidak, Pa! Tadi waktu Vera pulang, Vera bertemu dengan teman sekolah Vera dulu, kebetulan mereka lagi mabuk. Saking kangennya, mereka menarik tangan Vera, trus minumannya tumpah di bajuku. Makanya bau alkohol. Sumpah, Pa. Vera tidak mabuk.” BAPAK “Sudah. Sudah! Bapak percaya sama kamu. Ayo sana, pergi mandi! Itu kan,Ma? Sudah dengar sendiri penjelasan Vera?” Vera beranjak meninggalkan orang tuanya dan menuju ke kamar mandi. MAMA “Bapak selalu saja bela-belain Vera!” BAPAK “Tidak, Ma. Vera memang tidak bersalah.” MAMA “Bapak liat sih perlakuan Vera belakangan ini agak aneh. Pulangnya sudah terlambat, jalannya sempoyongan. Tubruk sana, tubruk sini…jalannya seperti orang mabuk saja.” BAPAK “Sudahlah, Ma. Anak kita kan sudah dewasa. Dia bukan anak kecil. Sudah kuliah lagi. Apalagi kuliah di Bahasa Indonesia yang dosennya banyak Doktor. Jadi, then pasti dia bisa bedakan mana yang baik dan mana yang buruk.” MAMA “Bapak sama anaknya sama saja..” Mama berjalan meninggalkan bapak. BAPAK “Ma. Ma. Mau ke mana?” Sambil mengejar mama. MAMA “Mau mandi. Biar otak Mama segar.” BABAK Iii Feky, Dydon dan Exel berkumpul lagi di tempat yang sama DYDON “Ah, kayaknya belum lengkap, nih!” FEKY “Iya. Kok dari tadi si Vera belum juga muncul.” DYDON “Jangan-jangan dia tidak datang lagi. Atau Vera sudah ketahuan orang tuanya kalau dia pake ganja?” FEKY “Wah, bisa bahaya, tuh! Kalau sampai si Vera ketahuan. Kita semua pasti bisa hancur.” DYDON “Ah, tidak. Itu urusannya Exel.” EXEL “Heii, kenapa? Nyante aja, bro. Tidak akan terjadi apa-apa. Percaya deh ama aku! Oke? Daripada bicara yang tidak-tidak, mending ini!” Exel memberikan ganja kepada Dydon dan Feky. Tiba-tiba muncul 3 orang teman Vera FEKY “Nah, itu temannya Vera! Si Veranya ke mana, ya?” DYDON “Halo, cewek. Tambah seksi, deh!” ICHA “Permisi….” DYDON “Iya, mari…silahkan!” FEKY “Singgah dulu! Ada yang enak, nih!” ICHA “Tidak. Terima kasih. Lagi buru-buru mau kerja tugas. Maaf, ya!” FEKY “Kapan-kapan singgah, ya!” EXEL “Eh, bukannya itu temannya Vera?” DYDON “ Iya. Itu teman-temannya Vera.” EXEL “Mending kamu tannyain Vera! Siapa tahu mereka lihat. Kan sekaligus kenalan, toh!” Dydon dan Feky langsung menuju Icha dan teman-temannya . DYDON “ Kamu lihat Vera, tidak?” ICHA “Iya, lihat. Memangnya kenapa?” DYDON “Lagi tunggu dia nih dari tadi.” ICHA “Vera nya masih di kampus, sedikit lagi baru pulang.” DYDON “Oh, ya. Minta nomornya Vera dulu! Ada, kan?” ICHA “Iya, ada.” Icha pun memberikan nomor handphonenya Vera kepada Dydon Icha dan teman-temannya pun pulang. Dydon dan Feky pun kembali berkumpul bersama Exel dan memberikan nomor Hpnya Vera kepada Exel. Kemudian Exel menelepon Vera……. Tidak lama kemudian, Vera muncul. VERA “Hai, teman-teman. Sorry, telat. Sudah lama tunggu, ya?” FEKY “Sudah hampir melek kami tungguin kamu di sini!” EXEl “Sudahlah! Sini duduk! Kita happy lagi.” VERA “Sorry aku telat. Tadi kelamaan urus mahasiswa orasi.” DYDON “Wah, bagus tuh! Semakin mantap saja aksimu setelah pake ganja.” VERA “Yah…gitu deh!…oh, ya. Stok ku sudah habis,nih! Masih ada tidak?” EXEL “Ada, tapi kamu ngerti, kan?” VERA “Iya. Aku ngerti.” Vera membuka dompetnya dan menyodorkan beberapa lembar uang kepada Exel. EXEL “Ah. Masa Cuma ini? Barang mahal, nih! Carinya susah lagi.” VERA “Oke. Aku tambah….cukup, kan?” EXEL “Sebenarnya belum, sih. Tapi, sudahlah. Untuk kamu aku beri bonus saja.” Vera langsung menerima dan memakainya. EXEL “Gimana rasanya?” VERA “Uh….nikmat.” EXEL “Ver, kamu sudah punya pacar, belum?” VERA “Belum. Memangnya kenapa?” EXEL “Sebenarnya….aku suka sama kamu!” Tanpa bertele-tele, Exel langsung mengutarakan maksudnya. VERA “Memangnya, apa yang kamu suka dari aku?” EXEL “Kamu cantik, kok. Gaul. Seksi. Udah gitu, mahasiswa lagi…” VERA “Aku juga sebenarnya suka sama kamu…” Vera langsung memegang tangan Exel. DYDON dan FEKY Ehm….ehm….. DYDON “Apa juga aku bilang kemarin. Kamu suka kan sama Vera?” Vera dan Exel hanya tersenyum. Tak lama kemudian Exel mengajak Vera ke belakang. Maka, genaplah sudah kehancuran hidup Vera akibat pergaulan bebas. FEKY “Lihat, tuh! Si Exel….” DYDON “Dasar pemabuk. Di Otaknya hanya kelamin melulu.” FEKY “Hahahahaha………” Feky tertawa terbahak-bahak. DYDON “Kenapa tertawa? Memang itulah kenyatannya!” FEKY “Ssst…diam. mereka sudah datang!” Exel datang sambil membetulkan celananya dan Si Vera merapikan rambutnya dan duduk bergabung kembali bersama Dydon dan Feky… Tiba-tiba datang seorang anggota kepolisian yang menyamar sebagai pembeli. POLISI “Selamat siang, Bro!” DYDON “Yo siang. Cari siapa lu?” POLISI “Bang Exel ada?” DYDON “Tidak ada. Memang tahu dari mana kalau Exel ada di sini?’ POLISI “Dari Bang Nero.” EXEL “Hei! Kamu temannya Nero, ya?” Exel langsung menghampiri polisi itu. POLISI “Iya. Aku temannya Nero. Dia yang menyuruh aku datang ke sini. Stoknya habis. Makanya dia suruh aku mencarimu.” Nero adalah salah satu komplotan pengedar narkoba yang berhasil ditangkap polisi. EXEl “Gila benar Si Nero. Barangnya habis cepat sekali. Tapi, kamu betulkan temannya Si Nero?” POLISI “Iya, Bang! Ini ada pesan dari Nero untukmu.” Sambil mengeluarkan secarik kertas dari dalam saku bajunya. EXEl “Uangnya bawa tidak?” POLISI “Bawa.” Exel langsung mengambil barang dan memberikannya kepada polisi yang menyamar itu. Saat itu juga, polisi langsung menangkapnya. Tapi, karena ia gesit maka ia berhasil lolos. Melihat hal itu, Dydon dan Feky langsung kabur. Vera yang sedang mabuk ditangkap polisi. BABAK IV Vera dibawa ke kantor polisi dan diinterogasi. POLISI “Siapa nama kamu?” VERA “Vera, Pak.” POLISI “Nama lengkap kamu?” dengan nada kasar. VERA “Verly Juniar Kaho.” POLISI “Alamat rumahmu?” VERA “Fontein, RT. 01/ RW 01.” POLISI “Pekerjaanmu?” VERA “Mahasiswa, Pak!” POLISI “Mahasiswa??? Mahasiswa mana?” VERA “Undana, FKIP jurusan PBS semester Eight, Pak!” POLISI “Kurang ajar kamu. Memalukan sekali! Apakah ini yang dinamakan universitas berwawasan global? Sedangkan mahasiswanya hancur kayak kamu, apalagi kamu calaon guru, apakah nanti kamu mengajar muridmu untuk memakai narkoba, minuman keras dan seks bebas? Jawab!!!!” Mau jadi apa bangsa kita kalau generai penerusnya bermoral rusak seperti anda? Apakah ini yang dinamakan kaum intelektual yang identik dengan miras, narkoba dan seks bebas? Mau dikemanakan bangsa kita? Apakah ini pantas?” menghadap ke arah penonton. VERA “Maafkan saya. Saya khilaf.” POLISI “Sekarang juga kamu hubungi orang tua kamu dan suruh menghadap.” Vera pun menelepon orang tuanya. MAMA “Vera, apa yang telah terjadi?” VERA “Maafkan Vera, Ma!” BAPAK “Pak, apa yang terjadi dengan anak saya?” POLISI “Maaf, Bapak. Anak Bapak kami tangkap sedang mengkonsumsi minuman keras dan memakai narkoba.” BAPAK Tidak mungkin! Pak, anak saya tidak begitu!” Dengan nada keras. VERA Berteriak… Pak!!!!! Tolong Vera, Pak…Tolong Vera, Pak!!!!!! Maafkan Vera. Vera menyesal. Ampun, Pa. Ampun,Ma! Vera tidak akan mengulanginya lagi. Dengan raut penuh penyesalan. MAMA “Lihat, Pa! Lihat anak kesayanganmu yang selalu kamu bela-bela. Ini akibatnya! Mau ditaruh di mana muka kita ini!” BAPAK “Tidak. Saya tidak percaya anak saya melakukan semua ini, pasti ada pihak lain yang menjebak anak saya. Saya harus mencari tahu siapa dalang dari semua ini! Saya harus mencarinya! Saya harus mencarinya!” Bapak keluar panggung dan ibu mengikuti sambil berteriak. MAMA Mau ke mana, Pa? Tunggu dulu. Jangan gegabah!” Beberapa menit kemudian Bapak kembali dan membawa semua kru drama. Kemudian berdiri bersama-sama sesuai dengan formasi. Dan salah satu pemain drama menyampaikan sesuatu kepada penonton. “Penyesalan selalu datang terlambat. Ketika kita telah jauh jatuh dalam kesalahan. Oleh karena itu,belajarlah dari kesalahan untuk menjadi lebih baik karena tak seorang punluput dari kesalahan. DRAMA Narkotika dan Alkohol *Akibat Pergaulan yang Tidak Sehat * Ada 5 orang siswa yang nakal di kelas 8B . Mereka adalah Adit , Yosep , Litson , Imi , dan 1 orang perempuan yaitu Angel . Pada siang hari setelah pulang sekolah Adit , Yosep , dan Litson pergi ke taman. Mereka duduk sambil bermain kartu dan bercakap-cakap . Adit Gue udah bosan hidup kaya’ gini terus . Mau mati kek , apaan kek , gue nggak peduli !! Litson Iya gue juga . Nggak asik banget sih ! Yosep Maksud loh apaan sih Dit , ngomong kaya’ gitu ? Adit Nggak papa sih , gue cuman males aja sama hidup gue . Gue udah malas Skolah ! Yosep Trus kalo elo malas skolah , Lo berdua mau ngapain coba ?! Adit Nggak tau juga sih , mmm .. mendingan kita ngerokok yuk , sambil minum – minum gitu . Gimana stuju nggak ? Litson Waah Asyik juga tuh . gue stuju banget sama ide loh , gimana Yosep kalo lo stuju nggak ? Yosep Mmm .. boleh juga tuh , Ide yang bagus . Tapi masa cuma kita bertiga doang sih ?! Adit Oh’iya yaa , Imi dan Anggel kemana ya ? biasanya kan kita selalu sama-sama ! Tiba-tiba Imi dan Anggel datang dan membawa 2 botol Bear dan 2 bungkus rokok . Imi Haii guys , sorry ya telat soalnya gue sama Anggel masih beli minuman dulu nih buat kita . Anggel Iya , kalian pasti haus kan ? Kita minum bareng yuk ! ada rokok juga loh . Adit Pantes aja kelamaan . Tapi bagus deh , pas banget kita lagi Badmood ! Yosep Iya paasss bangett . Litson Yoii coy ! Akhirnya mereka meminum 2 botol Bear itu sampai habis dan menghabiskan 2 bungkus rokok sambil bermain kartu . Saat mereka sedang asyik bermain , tiba-tiba datanglah 2 teman sekelas mereka yaitu Yuni dan Nadiva . Mereka terkejut melihat kelakuan 4 anak itu ! Yuni Astaga , kalian apa’apaan sih mabuk nggak jelas disini ? Gila’ yaa, Cuma Anggel doang yang cewek ! Nadiva Kalian kenapa sih jadi kaya’ gini ? ini tuh kelewatan banget tau nggak ?! Awas yaa , kita laporin ibu Welmince !! Imi Apa’apaan sih bawa” Ibu Welmince ! Dasar mulut Emberr !! Litson Iya , dasar ember lo berdua ! Adit Mendingan kalian nggak usah ikut campur deh . Sana pergi !! Yuni Oh , jadi lo ngusir kita ? Ok’Fine , jangan salahin kita kalo terjadi apa” sama kalian . Ngerti ? Yuk pergi . sambil menarik tangan Nadiva Lalu Yuni dan Nadiva pun pergi meninggalkan mereka . Keesokan harinya kelima anak itu terlihat cemas dan pergi dengan terburu-buru . Yuni dan Nadiva secara perlahan mengikuti mereka dari brlakang . Mereka Curiga dengan keempat anak itu . Yuni Mau ngapain lagi ya mereka ? Jangan-jangan mereka mau Mabuk lagi deh ! Nadiva Iyaa . Mereka sangat mencurigakan ! kita harus cari tau sesuatu tentang mereka !! Yuni Poko’nya kali ini kita nggak boleh kehilangan jejak mereka sedikitpun ! Nadiva Dan kita juga nggak boleh biarin mereka mabuk lagi . Yuni Yoii Siist sambil tos Ternyata Kelima anak itu sedang membeli alkohol , rokok , dan beberapa minuman keras lainnya . Sementara Yuni dan Nadiva sedang bersembunyi dan merekam apa yang mereka beli . Yuni Kita harus selalu merekam apa yang mereka lakukan agar bisa membuat mereka takut dengan barang bukti yang ada di Hp ini . Nadiva Bener . jangan sampai ketahuan kalo kita disini . Tak lama kemudian Angel dan 4 temannya bergegas ke Taman , tempat biasanya mereka nongkrong bareng . Sementara itu Yuni dan Nadiva tetap waspada dan merekam segala tingkah laku mereka . Yuni Tuh kan bener dugaan gue , mereka pasti kesini lagi . dan ternyata yang mereka konsumsi itu semuanya Narkoba ! Nadiva Samperin aja yuk . sambil berhenti’in mereka . sebelum mereka mabuk para . Yuni Ok’ Lalu , Yuni dan Nadiva pun menghampiri mereka dan pura-pura mengancam agar mereka ketakutan dan berhenti meminum alkohol tersebut . Angel Lihat ! Yuni dan Nadiva datang guys . Litson Mau ngapain lagi sih mereka ? ganggu aja ! Adit Udalaah santai aja , biarin mereka datang . Imi Kita lihat saja apa yang ingin mereka lakukan ! Nestor Yoii Bro . Akhirnya Yuni dan Nadiva menghampiri mereka untuk memberhentikan perlakuan mereka . lalu Yuni dan Nadiva sempat berdebat dengan mereka . Yuni Oh My to The God ! Angel , gue nggak nyangka ya lo jadi kaya gini . Lo berubah Jel , lo pergi dari kita dan gabung sama mereka . lo nyadar nggak sih skarang kalian tuh udah ngonsumsi narkoba !! Nadiva Iya Jel , lo bener-bener berubah . lo tiba-tiba menjauh dari kita dan skarang lo jadi Narkoba ! Imi Trus kenapa kalo Angel gabung sama kita ? MasbuLoh ? hahaha.. Adit Emangnya kalian siapa ngelarang-larang kita ! Yuni Kita emang bukan siapa-siapa . Tapi Pliis , Kita cuman pengen kalian stop ngonsumsi narkoba . ini tuh bahaya buat kaliaan ! Nadiva bener kata Yuni . mendingan kalian berhenti daripada kita laporin kalian ke Ibu Welmince .. Litson apa’an sih kalian ! dikit’dikit Ibu Welmince , dikit’dikit Ibu Welmince !! Capek dehh .. Nestor lagian kalian Sirik banget sih sama kita ! Payah !! Imi Tau ! Laporin aja sana , emangnya kalian punya buktii ?! Yuni Punya kok ! kalian nggak nyadar kan , kalo dari tadi gue sama Nadiva udah ngerekam semua Tingkah Laku kalian . Nadiva Mau ngomong apa lagi kalian ! bukti udah ada , skarang kalian tinggal milih mau tobat atau kita kasih Video ini ke Ibu Welmince . Adit Gimana dong nih ? dengan panik dan ketakutan Nestor nggak tau juga sih .. Litson Mampuss kita !! Yuni Woyy ! kalian denger nggak sih ? Angel , gue kecewa sama lo ! skarang terserah lo mau tobat atau enggak ?! Angel Yuni plis maafin gue . gue mau tobat kok ! tolong jangan laporin kita ke Ibu Welmince , kita janji akan tobat dan nggak bakal ulangin lagi . sambil memegang tangan Yuni Nadiva Bener , lo mau tobat ? trus gimana sama yang lain ? mereka mau nggak ?? Imi Okey , gue stuju sama keputusan Angel . gue juga mau tobat ! Adit , Yosep , Litson Kita juga mau tobat bro ! Angel Bagus deh kalo kalian juga mau tobat . berarti mulai skarang kita semua sahabatan dan gak ada lagi yang namanya NARKOBA !!! Yuni dan Nadiva Stuju Guys ! Yuni Jadi , mulai skarang Stop Ngerokok , Stop Minum Alkohol , dan Stop Main Kartu kaya’ Pejudi !! Ngerti ? Nadiva Dan ingat !! Stop beli-beli minuman keras yang gak penting lagi buat kalian . Mulai Skarang Lupain yang namanya Mabuk-mabukan! Semuanya Mulai detik ini kita Semua Bersahabat , dan Menjauhi NARKOBA !! *KESIMPULAN* Janganlah Mengonsumsi Narkoba karena akan merugikan diri sendiri . Narkoba itu tidak baik bagi kita semua apalagi seperti kita anak Sekolah . Jadi , jauhilah Narkoba !! – Apriyadi sebagai Tomi pemakai – Duwi c. sebagai Budi pengedar – Taufik Ali sebagai Ali pemakai – Reza sebagai Jack pengedar – Dian Permana P. sebagai Joni teman si pemakai – Zulfikar sebagai Narator Bermula dari sepulang sekolah tiga orang remaja yaitu Tomi, Ali, dan Joni sedang menunggu kendaraan pulang tiba-tiba datang seorang pemuda yang menghampiri mereka. Budi “Hei kalian mau nggak gue kasih ni barang ?” Tomi “Apaan tu bang ?” Budi “Mau nggak nih gue kasih gratis.” Ali “Mau bang.” Joni “Eh, lu mau-mau aja rakus lu.” Tomi “Udah terima aja yang penting gratis.” Joni “Pokonya gue nggak mau ikut-ikutan.” Lalu Joni pun meninggalkan dua orang temannya langsung pulang ke rumah. Keesokan harinya Tomi dan Ali tidak masuk sekolah, sepulang sekolah Joni pergi ke rumah Tomi ternyata di situ ada Ali. Joni “Eh, kenapa lu nggak masuk sekolah ?” Tomi “Ayo kesini Jon cobain ni barang.” Ali “Gile coy, pikiran lu bisa melayang.” Joni “Ah gue nggak mau ikut-ikutan, lebih baik gue pulang aja.” Tomi “Huh, dasar lu Jon penakut.” Dan Joni pun pulang dan di tengah jalan ia berpas-pasan dengan si Budi dan satu orang lagi yang bernama Jack. Budi “Eh, dari mana lu ? Kenalin nih teman gue, Jack.” Joni “Gue dari rumah Ali, Awas lu ya kalau bikin teman gue ancur. Gue ancurin lu pade.” Jack “Emangnya kenapa lu nggak senang.” Joni “Ya !” Dan terjadilah perkelahian antara Jack dan Joni. Tetapi perkelahian tersebut dapat terhenti karena Budi mengingatkan bahwa mereka akan pergi ke rumah Tomi. Budi “Udah-udah Jack jangan berkelahi lagi, kita kan mau pergi ke tempat Tomi.” Jack “Awas lu ya.” Dan Budi pun langsung ke rumah Tomi bersama-sama Jack. Sesampainya di rumah Tomi, mereka berdua langsung menemui Tomi dan kebetulan di situ ada Ali. Budi “Nih, gue bawain barangnya harganya Rp satu paketnya.” Tomi “Oke gue minta dua paket satu untuk Ali dan satu lagi untuk gue.” Ali “Gila lu Tom gue mana punya duit, emangnya bayarnya pakai daun.” Jack “Nggak apa-apa kalian bisa ngutang, tapi awas kalau tidak bayar batasnya satu minggu.” Tomi “Lho, siapa ni orang main nyambung aja kayak kabel listrik.” Budi “Oh iya gue lupa kenalin ni orang namanya Jack. Eh ngomong-ngomong tadi si Joni ngapain kemari ?” Ali “Nggak apa-apa dia cuma mau nanya yang nggak ada gunanya.” Budi “Ya udah gue pulang dulu ya.” Budi dan Jack pun lalu pergi dari rumah Tomi. Hari demi hari telah berlalu tapi hutang Ali dan Tomi belum juga lunas karena mereka selalu membeli barang haram tersebut. Seperti biasa Tomi dan Ali pulang sekolah mereka menunggu Jack dan Budi tak lama kemudian datanglah Budi dan Jack. Ali “Bang saya minta barangnya lagi ya.” Tomi “Iya nih bang, lagi butuh.” Jack “Ah kalian ini hutang yang dulu saja belum lunas, cepat lunasi hutang-hutang kalian waktunya udah telat nih.” Tomi “Tttt….tapi kami tidak punya duit.” Jack “Aaaah.. banyak bacot lu.” Kemudian terjadilah perkelahian antara mereka berempat dan dari kejauhan Joni melihat perkelahian tersebut sebagai teman Joni juga ikut membantu kedua temannya yang sedang berkelahi. Tiba-tiba Jack mengeluarkan clurit dari dalam bajunya, dengan segera ia membacok Tomi dan Ali, tetapi akhirnya nyawa mereka selamat akibatnya yang terkena bacokan ialah Joni. Jack dan Budi melarikan diri. Ali “Sialan lu Jack, lu bacok teman gue.” Dan Tomi dan Ali hanya bisa menangisi kematian temannya itu. Segera mereka memanggil warga sekitar untuk mengangkat mayat Joni. Karena ikut terlibat maka mereka berdua juga ikut di bawa ke kantor polisi. Setelah beberapa hari selanjutnya terdengar berita bahwa Jack dan Budi telah tertangkap basah sewaktu kedapatan melakukan transaksi barang haram tersebut di lingkungan sekolah lain.

naskah drama akibat pergaulan bebas