Jikkode diatas dijalankan pada browser maka kata yang tercetak dalam browser anda adalah "Anda Dapat Nilai A", mengapa demikian ? karena variabel biologi bernilai "81" dan angka 81 pasti diatas atau lebih besar dari 80. Dan agar anda lebih paham dan mengerti tentang program diatas coba anda rubah-rubah nilai dari variable biologi diatas dan Berikutdata lengkap tentang Ukuran Balok Beton Bentang 10 Meter. Media Pembelajaran Penulangan Balok Beton Animasi 3d Universitas. Pemodelan Prototipe Balok T Jembatan Dengan Pelat Baja Sebagai. Rumus Tinggi Balok Beton Bertulang Blog Nobel. Sloof Rumah Lantai 1 2 Struktur Rumahmembangun Rumah Sesuai. Sayabandingin harga nitro 5 an515 54 72t8 punya saya dengan acer nitro 5 2020 itu harganya kurang lebih sama. Yang beda kalo yang 2019 layarnya bagus tapi kalo yang 2020 layarnya jelek tapi gpunya yang bagus. GDDR5 Dan saat ini tersedia dengan kisaran harga Rp. 13,9 juta-an. Saat ini kamu bisa melakukan pembelian Nitro 5 AN515-54-512L Fast Money. Unduh PDF Unduh PDF Dalam matematika, pemfaktoran adalah cara mencari bilangan-bilangan atau ekspresi-ekspresi yang jika dikalikan akan menghasilkan bilangan atau persamaan yang diberikan. Pemfaktoran adalah keterampilan yang berguna untuk dipelajari untuk menyelesaikan soal-soal aljabar sederhana; kemampuan untuk memfaktorkan dengan baik, menjadi penting saat menghadapi persamaan-persamaan kuadrat dan bentuk polinomial lainnya. Pemfaktoran dapat digunakan untuk menyederhanakan ekspresi aljabar untuk membuat penyelesaiannya lebih mudah. Pemfaktoran bahkan dapat memberikan Anda kemampuan untuk menghilangkan jawaban-jawaban tertentu yang mungkin, jauh lebih cepat daripada menyelesaikannya secara manual. 1 Pahami definisi pemfaktoran saat diterapkan pada bilangan-bilangan tunggal. Pemfaktoran adalah konsep yang sederhana, tetapi dalam praktiknya, dapat menjadi sesuatu yang menantang saat diterapkan pada persamaan-persamaan rumit. Oleh karena itu, paling mudah untuk melakukan pendekatan konsep pemfaktoran dengan mulai dari bilangan-bilangan sederhana, kemudian dilanjutkan ke persamaan-persamaan sederhana, sebelum akhirnya melanjutkan ke terapan yang lebih rumit. Faktor-faktor dari sebuah bilangan adalah bilangan-bilangan yang jika dikalikan akan menghasilkan bilangan tersebut. Misalnya, faktor dari 12 adalah 1, 12, 2, 6, 3, dan 4, karena 1 × 12, 2 × 6, dan 3 × 4 sama dengan 12. Cara lain untuk membayangkannya adalah bahwa faktor-faktor sebuah bilangan adalah bilangan-bilangan yang dapat membagi habis bilangan tersebut. Dapatkah Anda mencari semua faktor dari bilangan 60? Kita menggunakan bilangan 60 untuk beragam tujuan menit dalam satu jam, detik dalam satu menit, dst. karena dapat dibagi habis oleh cukup banyak bilangan-bilangan lain. Faktor dari 60 adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30, dan 60. 2 Pahami bahwa ekspresi-ekspresi variabel juga dapat difaktorkan. Sama seperti bilangan-bilangan sendiri yang dapat difaktorkan, variabel dengan koefisien bilangan juga dapat difaktorkan. Untuk melakukannya, carilah saja faktor-faktor koefisien variabelnya. Mengetahui cara memfaktorkan variabel sangat berguna untuk menyederhanakan persamaan-persamaan aljabar yang meliputi variabel tersebut. Misalnya, variabel 12x dapat ditulis sebagai hasil perkalian dari faktor-faktor 12 dan x. Kita dapat menulis 12x sebagai 34x, 26x, dst., menggunakan faktor-faktor mana pun dari 12 yang paling baik untuk tujuan kita. Kita bahkan dapat memfaktorkan 12x beberapa kali. Dengan kata lain, kita tidak harus berhenti di 34x atau 26x – kita dapat memfaktorkan 4x dan 6x untuk menghasilkan 322x dan 232x. Tentunya, dua ekspresi ini setara. 3 Terapkan sifat distributif perkalian untuk memfaktorkan persamaan-persamaan aljabar. Menggunakan pengetahuan tentang cara memfaktorkan baik bilangan-bilangan tunggal maupun variabel-variabel dengan koefisien, Anda dapat menyederhanakan persamaan aljabar sederhana dengan mencari faktor-faktor yang dimiliki oleh bilangan-bilangan dan variabel tersebut dalam persamaan alajabar. Biasanya, untuk menyederhanakan suatu persamaan, kita mencoba mencari faktor persekutuan terbesarnya. Proses penyederhanaan persamaan ini mungkin dilakukan karena sifat distributif perkalian, yang berlaku untuk bilangan a, b, dan c apa pun ab + c = ab + ac. Ayo coba sebuah contoh soal. Untuk memfaktorkan persamaan aljabar 12x + 6, pertama, ayo coba cari faktor persekutuan terbesar dari 12x dan 6. 6 adalah bilangan terbesar yang dapat membagi habis 12x dan 6, sehingga kita dapat menyederhanakan persamaannya menjadi 62x + 1. Proses ini juga berlaku pada persamaan-persamaan dengan bilangan negatif dan pecahan. Misalnya, x/2 + 4, dapat disederhanakan menjadi 1/2x + 8, dan -7x + -21 dapat difaktorkan menjadi -7x + 3. Iklan 1 Pastikan bahwa persamaan dalam bentuk kuadrat ax2 + bx + c = 0. Persamaan-persamaan kuadrat memiliki bentuk ax2 + bx + c = 0, dengan a, b, dan c sebagai konstanta bilangan dan tidak sama dengan 0 perhatikan bahwa a dapat sama dengan 1 atau -1. Jika Anda memiliki persamaan yang memiliki satu variabel x yang memiliki satu suku x pangkat dua atau lebih, Anda biasanya memindahkan suku-suku ini dalam persamaan menggunakan operasi aljabar sederhana untuk mendapatkan 0 di salah satu sisi tanda sama dengan dan ax2, dst. di sisi yang lain. Misalnya, ayo pikirkan persamaan aljabar. 5x2 + 7x - 9 = 4x2 + x - 18 dapat disederhanakan menjadi x2 + 6x + 9 = 0, yang merupakan bentuk kuadrat. Persamaan-persamaan dengan pangkat x yang lebih besar, seperti x3, x4, dst. bukanlah persamaan-persamaan kuadrat. Persamaan-persamaan ini adalah persamaan kubik, pangkat empat, dan seterusnya, kecuali persamaannya dapat disederhanakan untuk menghilangkan suku-suku x dengan pangkat lebih besar dari 2 ini. 2 Dalam persamaan kuadrat, dengan a = 1, difaktorkan menjadi x+d x+e, dengan d × e = c dan d + e = b. Jika persamaan kuadrat Anda dalam bentuk x2 + bx + c = 0 dengan kata lain, jika koefisien dari suku x2 = 1, mungkin tetapi tidak menjamin bahwa cara singkat yang cukup mudah dapat digunakan untuk memfaktorkan persamaan. Carilah dua bilangan yang jika dikalikan menghasilkan c dan dijumlahkan menghasilkan b. Setelah Anda mencari kedua bilangan d dan e ini, letakkan keduanya dalam ekspresi berikut x+dx+e. Kedua suku ini, jika dikalikan, menghasilkan persamaan kuadrat Anda – dengan kata lain, kedua suku ini adalah faktor-faktor persamaan kuadrat Anda. Misalnya, ayo pikirkan persamaan kuadrat x2 + 5x + 6 = 0. 3 dan 2 dikalikan menghasilkan 6 dan juga dijumlahkan menghasikan 5, sehingga kita dapat menyederhanakan persamaan ini menjadi x + 3x + 2. Sedikit perbedaan dalam cara singkat dasar ini terdapat pada perbedaan persamaannya sendiri Jika persamaan kuadrat dalam bentuk x2-bx+c, jawaban Anda dalam bentuk ini x - _x - _. Jika persamaan dalam bentuk x2+bx+c, jawaban Anda tampak seperti ini x + _x + _. Jika persamaan dalam bentuk x2-bx-c, jawaban Anda dalam bentuk x + _x - _. Catatan bilangan-bilangan dalam tempat kosong dapat berupa pecahan atau desimal. Misalnya, persamaan x2 + 21/2x + 5 = 0 difaktorkan menjadi x + 10x + 1/2. 3 Jika memungkinkan, faktorkan melalui pemeriksaan. Percaya atau tidak, untuk persamaan-persamaan kuadrat yang tidak rumit, salah satu cara memfaktorkan yang diperbolehkan adalah dengan memeriksa soal, kemudian mempertimbangkan jawaban-jawaban yang mungkin hingga Anda menemukan jawaban yang benar. Cara ini juga disebut dengan pemfaktoran melalui pemeriksaan. Jika persamaan dalam bentuk ax2+bx+c dan a>1, jawaban faktor Anda dalam bentuk dx +/- _ex +/- _, dengan d dan e adalah konstanta bilangan bukan nol yang jika dikalikan menghasilkan a. Baik d maupun e atau keduanya dapat berupa bilangan 1, meskipun tidak harus. Jika keduanya adalah 1, Anda pada dasarnya menggunakan cara singkat yang dideskripsikan di atas. Ayo pikirkan sebuah contoh soal. 3x2 - 8x + 4 awalnya terlihat sulit. Akan tetapi, setelah kita menyadari bahwa 3 hanya memiliki dua faktor 3 dan 1, persamaan ini menjadi lebih mudah karena kita tahu bahwa jawaban kita pasti dalam bentuk 3x +/- _x +/- _. Dalam hal ini, menambahkan -2 ke kedua tempat kosong memberikan jawaban yang benar. -2 × 3x = -6x dan -2 × x = -2x. -6x dan -2x dijumlahkan menjadi -8x. -2 × -2 = 4, sehingga kita bisa melihat bahwa suku-suku yang difaktorkan dalam tanda kurung jika dikalikan akan menghasilkan persamaan awal. 4 Selesaikan dengan melengkapi kuadrat. Dalam beberapa kasus, persamaan kuadrat dapat dengan cepat dan mudah difaktorkan menggunakan identitas aljabar khusus. Persamaan kuadrat apa pun dalam bentuk x2 + 2xh + h2 = x + h2. Jadi, jika dalam persamaan Anda, nilai b Anda dua kali akar kuadrat dari nilai c Anda, persamaan Anda dapat difaktorkan menjadi x + akar c2. Misalnya, persamaan x2 + 6x + 9 memiliki bentuk ini. 32 adalah 9 dan 3 × 2 adalah 6. Jadi, kita tahu bahwa bentuk faktor persamaan ini adalah x + 3x + 3, atau x + 32. 5 Gunakan faktor-faktor untuk menyelesaikan persamaan-persamaan kuadrat. Tanpa memperhatikan cara Anda memfaktorkan persamaan kuadrat Anda, setelah persamaannya difaktorkan, Anda dapat mencari jawaban-jawaban yang mungkin untuk nilai x dengan membuat setiap faktor sama dengan nol dan menyelesaikannya. Karena Anda mencari nilai x yang menyebabkan persamaan Anda sama dengan nol, nilai x yang membuat faktor manapun sama dengan nol, adalah jawaban yang mungkin untuk persamaan kuadrat Anda. Ayo kembali ke persamaan x2 + 5x + 6 = 0. Persamaan ini difaktorkan menjadi x + 3x + 2 = 0. Jika salah satu faktor sama dengan 0, semua persamaan sama dengan 0, sehingga jawaban-jawaban kita yang mungkin untuk x adalah bilangan-bilangan yang membuat x + 3 dan x + 2 sama dengan 0. Bilangan-bilangan ini masing-masing adalah -3 dan -2. 6 Periksa jawaban-jawaban Anda – beberapa jawabannya mungkin menyimpang! Saat Anda menemukan jawaban-jawaban yang mungkin untuk x, masukkan kembali ke dalam persamaan awal Anda untuk melihat jika jawabannya benar. Terkadang, jawaban yang Anda temukan tidak membuat persamaan awalnya sama dengan nol ketika dimasukkan kembali. Kita menyebut jawaban ini menyimpang dan mengabaikannya. Ayo masukkan -2 dan -3 ke dalam x2 + 5x + 6 = 0. Pertama, -2 -22 + 5-2 + 6 = 0 4 + -10 + 6 = 0 0 = 0. Jawaban ini benar, sehingga -2 adalah jawaban yang benar. Sekarang, ayo coba -3 -32 + 5-3 + 6 = 0 9 + -15 + 6 = 0 0 = 0. Jawaban ini juga benar, sehingga -3 adalah jawaban yang benar. Iklan 1 Jika persamaan dinyatakan dalam bentuk a2-b2, faktorkan menjadi a+ba-b. Persamaan-persamaan dengan dua variabel memiliki faktor yang berbeda dengan persamaan kuadrat dasar. Untuk persamaan a2-b2 apapun dengan a dan b tidak sama dengan 0, faktor-faktor persamaannya adalah a+ba-b. Misalnya, persamaan 9x2 - 4y2 = 3x + 2y3x - 2y. 2 Jika persamaan dinyatakan dalam bentuk a2+2ab+b2, faktorkan menjadi a+b2. Perhatikan bahwa, jika trinomial-nya dalam bentuk a2-2ab+b2, bentuk faktornya sedikit berbeda a-b2. Persamaan 4x2 + 8xy + 4y2 dapat ditulis ulang sebagai 4x2 + 2 × 2 × 2xy + 4y2. Sekarang, kita bisa melihat bahwa bentuknya sudah benar, sehingga kita bisa yakin bahwa faktor-faktor persamaan kita adalah 2x + 2y2 3 Jika persamaan dinyatakan dalam bentuk a3-b3, faktorkan menjadi a-ba2+ab+b2. Akhirnya, sudah disebutkan bahwa persamaan-persamaan kubik dan bahkan pangkat yang lebih tinggi, dapat difaktorkan, meskipun proses pemfaktorannya dengan cepat berubah menjadi sangat rumit. Misalnya, 8x3 - 27y3 difaktorkan menjadi 2x - 3y4x2 + 2x3y + 9y2 Iklan a2-b2 dapat difaktorkan, a2+b2 tidak dapat difaktorkan. Ingatlah cara memfaktorkan konstanta. Hal ini mungkin membantu. Hati-hati dengan pecahan dalam proses pemfaktoran dan kerjakan pecahan dengan benar dan hati-hati. Jika Anda memiliki trinomial dalam bentuk x2+bx+ b/22, bentuk faktornya adalah x+b/22. Anda mungkin akan menemui situasi ini saat melengkapkan kuadrat. Ingatlah bahwa a0=0 sifat hasil perkalian nol. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Kertas Pensil Buku matematika jika perlu Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Unduh PDF Unduh PDF Meskipun mudah untuk mengurutkan bilangan cacah seperti 1, 3, dan 8 berdasarkan nilainya, secara sekilas, pecahan mungkin sulit untuk diurutkan. Jika setiap angka di bagian bawahnya, atau penyebut, sama besar, kamu bisa mengurutkannya seperti bilangan cacah, seperti 1/5, 3/5, dan 8/5. Kalau tidak, kamu harus mengubah pecahanmu sehingga memiliki penyebut yang sama, tanpa mengubah nilainya. Hal ini semakin mudah dilakukan dengan banyak berlatih, dan kamu juga bisa mempelajari beberapa trik saat membandingkan dua pecahan saja, atau saat mengurutkan pecahan dengan pembilang yang lebih besar seperti 7/3. 1 Temukan penyebut yang sama besar untuk semua pecahan. Gunakan salah satu cara berikut untuk mencari penyebut, atau angka di bagian bawah pecahan, yang bisa kamu gunakan untuk mengubah semua pecahan, sehingga kamu bisa membandingkannya dengan mudah. Angka ini disebut penyebut yang sama, atau penyebut terkecil yang sama jika merupakan angka terkecil yang memungkinkan [1] Kalikan setiap penyebut yang berbeda. Misalnya, kamu membandingkan 2/3, 5/6, dan 1/3, kalikan dua penyebut yang berbeda 3 x 6 = 18. Ini adalah cara yang sederhana, tetapi sering menghasilkan bilangan yang lebih besar dari cara yang lain, sehingga sulit untuk diselesaikan. Atau buatlah daftar kelipatan setiap penyebut dalam kolom yang berbeda, hingga kamu menemukan bilangan yang sama yang muncul di setiap kolom. Gunakan bilangan ini. Misalnya, membandingkan 2/3, 5/6, dan 1/3, buatlah daftar kelipatan 3 3, 6, 9, 12, 15, 18. Kemudian kelipatan 6 6, 12, 18. Karena 18 muncul di kedua daftar, gunakan bilangan tersebut. Kamu juga bisa menggunakan 12, tetapi cara ini akan menggunakan 18. 2 Ubahlah setiap pecahan sehingga memiliki penyebut yang sama. Ingat, jika kamu mengalikan angka atas dan bawah pecahan dengan bilangan yang sama, nilai pecahan akan tetap sama. Gunakan teknik ini pada setiap pecahan satu per satu sehingga setiap pecahan memiliki penyebut yang sama. Cobalah untuk 2/3, 5/6, dan 1/3, menggunakan penyebut yang sama, 18 18 ÷ 3 = 6, jadi 2/3 = 2x6/3x6=12/18 18 ÷ 6 = 3, jadi 5/6 = 5x3/6x3=15/18 18 ÷ 3 = 6, jadi 1/3 = 1x6/3x6=6/18 3Gunakan bilangan atas untuk mengurutkan pecahan. Karena semua pecahan sudah memiliki penyebut yang sama, kamu akan mudah membandingkannya. Gunakan angka atasnya atau pembilang untuk mengurutkan dari yang terkecil hingga terbesar. Mengurutkan pecahan yang kita temukan di atas, kita mendapatkan 6/18, 12/18, 15/18. 4 Kembalikan setiap pecahan ke bentuk awalnya. Biarkan saja urutan pecahan, tetapi kembalikan ke bentuk awalnya. Kamu bisa melakukannya dengan mengingat-ingat perubahan pecahan, atau dengan membagi bilangan atas dan bawah pecahan lagi 6/18 = 6 ÷ 6/18 ÷ 6 = 1/3 12/18 = 12 ÷ 6/18 ÷ 6 = 2/3 15/18 = 15 ÷ 3/18 ÷ 3 = 5/6 Jawabannya adalah "1/3, 2/3, 5/6" Iklan 1Tuliskan kedua pecahan bersebelahan. Misalnya, bandingkan pecahan 3/5 dan 2/3. Tuliskan keduanya bersebelahan 3/5 di kiri dan 2/3 di kanan. 2 Kalikan bilangan atas pecahan pertama dengan bilangan bawah pecahan kedua. Dalam contoh kita, bilangan atas atau pembilang dari pecahan pertama 3/5 adalah 3. Angka bawah atau penyebut dari pecahan kedua 2/3 juga adalah 3. Kalikan keduanya 3 x 3 = ? Cara ini disebut perkalian silang karena kamu mengalikan bilangan secara diagonal satu sama lain. 3Tuliskan jawabanmu di sebelah pecahan pertama. Tuliskan hasil perkalianmu di sebelah pecahan pertama di halaman yang sama. Misalnya, 3 x 3 = 9, kamu akan menulis 9 di sebelah pecahan pertama, di sisi kiri halaman. 4Kalikan bilangan atas pecahan kedua dengan bilangan bawah pecahan pertama. Untuk mencari tahu pecahan yang lebih besar, kita harus membandingkan jawaban di atas dengan jawaban perkalian ini. Kalikan keduanya. Misalnya, untuk contoh kita membandingkan 3/5 dan 2/3, kalikan 2 x 5. 5Tuliskan jawabannya di sebelah pecahan kedua. Tuliskan jawaban hasil perkalian kedua ini di sebelah pecahan kedua. Dalam contoh ini, hasilnya adalah 10. 6 Bandingkan hasil perkalian silang keduanya. Jawaban dari perkalian ini disebut hasil perkalian silang. Jika salah satu hasil perkalian silang lebih besar dari yang lain, maka pecahan yang ada di sebelah hasil tersebut, lebih besar daripada pecahan yang lain. Dalam contoh kita, karena 9 lebih kecil dari 10, maka artinya 3/5 lebih kecil dari 2/3. Ingatlah, untuk selalu menuliskan hasil perkalian silang di sebelah pecahan yang pembilangnya kamu gunakan. 7 Pahami cara kerjanya. Untuk membandingkan dua pecahan, pada dasarnya, kamu mengubah pecahan agar memiliki penyebut atau bagian bawah pecahan yang sama. Inilah yang dilakukan perkalian silang! [2] Perkalian silang hanya melewati langkah menulis penyebutnya. Karena kedua pecahan akan memiliki nilai penyebut yang sama, kamu hanya perlu membandingkan kedua bilangan atasnya. Berikut contoh kita 3/5 vs 2/3, ditulis tanpa cara singkat perkalian silang 3/5=3x3/5x3=9/15 2/3=2x5/3x5=10/15 9/15 lebih kecil dari 10/15 Sehingga, 3/5 lebih kecil dari 2/3 Iklan 1 Gunakan cara ini untuk pecahan dengan pembilang yang sama atau lebih besar dari penyebutnya. Jika sebuah pecahan memiliki angka atas atau pembilang yang lebih besar dari angka bawah atau penyebut, nilainya lebih besar dari 1. Contoh pecahan ini adalah 8/3. Kamu juga bisa menggunakan cara ini untuk pecahan dengan pembilang dan penyebut yang sama, misalnya 9/9. Kedua pecahan ini adalah contoh pecahan tidak biasa.[3] Kamu masih dapat menggunakan cara lain untuk pecahan ini. Cara ini membantu pecahan terlihat lebih masuk akal, dan lebih cepat. 2 Ubahlah setiap pecahan biasa menjadi pecahan campuran. Ubahlah menjadi campuran bilangan cacah dan pecahan. Terkadang, kamu bisa membayangkannya di kepalamu. Misalnya, 9/9 = 1. Di waktu yang lain, gunakan pembagian yang panjang untuk menentukan berapa kali pembilang dapat dibagi dengan habis oleh penyebut. Jika ada sisa dari pembagian panjang tersebut, bilangan tersebut adalah sisa pecahan. Misalnya 8/3 = 2 + 2/3 9/9 = 1 19/4 = 4 + 3/4 13/6 = 2 + 1/6 3 Urutkan bilangan cacahnya. Sekarang, karena pecahan campuran sudah diubah, kamu bisa menentukan bilangan yang lebih besar. Untuk sementara, abaikan pecahannya, dan urutkan pecahan berdasarkan besar bilangan cacahnya 1 adalah yang terkecil 2 + 2/3 dan 2 + 1/6 kita belum tahu pecahan mana yang lebih besar 4 + 3/4 adalah yang terbesar 4 Jika perlu, bandingkan pecahan dari setiap kelompok. Jika kamu memiliki beberapa pecahan campuran dengan bilangan cacah yang sama, misalnya 2 + 2/3 dan 2 + 1/6, bandingkan bagian pecahannya untuk menentukan pecahan yang lebih besar. Kamu bisa menggunakan cara manapun di bagian lain untuk melakukannya. Berikut adalah contoh membandingkan 2 + 2/3 dan 2 + 1/6, membuat penyebut kedua pecahan sama besar 2/3 = 2x2/3x2 = 4/6 1/6 = 1/6 4/6 lebih besar dari 1/6 2 + 4/6 lebih besar dari 2 + 1/6 2 + 2/3 lebih besar dari 2 + 1/6 5Gunakan hasilnya untuk mengurutkan semua bilangan campuran. Jika kamu sudah mengurutkan pecahan dalam setiap kelompok bilangan campurannya, kamu bisa mengurutkan semua bilanganmu 1, 2 + 1/6, 2 + 2/3, 4 + 3/4. 6Ubahlah bilangan campuran ke bentuk pecahan awalnya. Biarkan urutannya tetap sama, tetapi ubahlah menjadi bentuk awalnya dan tuliskan bilangan dalam pecahan biasa 9/9, 8/3, 13/6, 19/4. Iklan Jika pembilangnya semua sama, kamu bisa mengurutkan penyebutnya secara terbalik. Misalnya, 1/8 < 1/7 < 1/6 < 1/5. Bayangkan seperti piza jika awalnya kamu memiliki 1/2 kemudian menjadi 1/8, kamu membagi piza menjadi 8 bagian bukan 2, dan setiap 1 potongan yang kamu dapatkan lebih sedikit. Saat mengurutkan pecahan dengan bilangan yang besar, membandingkan dan mengurutkan sekelompok kecil angka yang terdiri dari 2, 3, atau 4 bilangan pecahan mungkin akan membantu. Meskipun mencari penyebut terkecil yang sama memang membantu agar kamu dapat menyelesaikan soal dengan bilangan yang lebih kecil, sebenarnya penyebut berapa pun yang sama bisa digunakan. Cobalah mengurutkan 2/3, 5/6, dan 1/3 menggunakan penyebut 36, dan perhatikan apakah jawabaannya sama. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

54 sama dengan 9 lebih dari t